Ritus Kora-Kora Raja di Negeri Ullath-Saparua

Rp53.000

Categories: ,

Description

Ritus Kora-Kora Raja di Negeri Ullath-Saparua

 

Sinopsis:

Percampuran ritus sudah menjadi tipikal umum masyarakat Asia, dan menurut C.S Song tidak perlu ditakutkan, apalagi dijustifikasi sebagai hal yang salah dan bertentangan dengan teologi gereja. Ungkapan seperti ini lebih dekat dengan tesis Bartels mengenai corak Shamanisme dalam agama orang-orang di Maluku. Bagi Bartels, corak Shamanisme itu menjadi ciri yang melekat, sebab fondasi agama suku tidak diselesaikan tuntas. Tesis Bartels ini merupakan alat uji ulang terhadap tesis para sejarawan gereja dan teolog lain, yang mendefinisikan agama kristen di Maluku sebagai “kue lapis”.

Konteks “agama Ambon” adalah bentuk pertemuan dan interdependensi antara kutub injil dan kutub adat, sebagai dua kutub yang “bersisihan”, dan tidak “bertindihan”. Kedua kutub itu tidak ada dalam pola hierarki, melainkan suatu sinergitas yang sejajar satu dengan lainnya. Suatu saat, sisi injil muncul sebagai sisi yang dominan, dan saat yang lain sisi adat. Pada saat yang lain lagi, kedua sisi ini berjalan seiring, dan membentuk suatu karakter agama yang khas pula. Berdasarkan asumsi ini, maka Kora-kora Raja sebagai sebuah ritus yang mengandung kebenaran bersama dan nilai bersama bagi masyarakat di Ullath, dan memiliki kandungan-kandungan nilai pemikiran atau pengetahuan dan keyakinan masyarakatnya, memiliki kedudukan yang mendasar untuk diteliti dan dikaji lebih dalam, karena dapat dilihat sebagai bahan lokal (the local text) yang dapat digunakan untuk berteologi dan membangun citra teologi menurut orang Ullath.

 

Penulis:
Dr. Alce Albartin Sapulette, M.Si.

 

Anggota IKAPI
Cetakan Pertama: Agustus 2022
Ukuran Buku: 14,8 cm x 21 cm
Jumlah Halaman: vi + 89

ISBN: 978-623-419-178-3

Additional information

Weight 1 kg
Dimensions 15 × 21 × 4 cm

Reviews

There are no reviews yet.

Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.