Konsep Pengembangan TOD di Jabodetabek
Rp65.000
Description
Konsep Pengembangan TOD di Jabodetabek
Penulis:
Dr. Edi Nursalam
Dr. Susanty Handayani
Sinopsis:
Transit Oriented Development atau lebih dikenal dengan istilah TOD, diterjemahkan secara bahasa sebagai pengembangan yang berorientasi pada transit atau angkutan massal. TOD merupakan konsep pembangunan perkotaan yang dikemukakan oleh arsitek dari Amerika Serikat yang bernama Peter Calthorpe pada akhir tahun 1980-an. Secara umum, TOD didefinisikan sebagai pengembangan campuran yang mendorong orang untuk tinggal dekat dengan layanan transportasi umum (transit). Keberhasilan penerapan konsep Kawasan Berorientasi Transit ini telah ditunjukkan dari kemampuannya dalam meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas sehingga mampu mengurangi kemacetan, mereduksi pencemaran lingkungan, serta lebih efisiensi terhadap penggunaan energi di sektor transportasi.
Sebagai contoh, Kota Calgary di Kanada dalam publikasinya Transit Oriented Development Best Practice Handbook (2004) menunjukkan penerapan konsep berbasis transit yang dilakukan dengan merencanakan titik-titik stasiun LRT (Light Rail Transit), MRT (Mass Rapid Transit), dan Kereta Komuter yang diintegrasikan dengan perencanaan guna lahannya (fungsi perumahan dan pusat bisnis atau perdagangan jasa) di sekitar stasiun sehingga meningkatkan akses dan mobilitas dari perumahan baru yang direncanakan menuju pusat-pusat kegiatan (bekerja, berbelanja, bersekolah, dan sebagainya). Selain itu, beberapa praktek Kawasan Berorientasi Transit yang sudah diterapkan juga dapat ditemui di beberapa kota di Amerika, Jepang, Hongkong, Korea, Australia, Singapura dan Cina.
Di Indonesia sendiri, konsep TOD sudah cukup lama dikenalkan, akan tetapi secara legal, penataan kawasan TOD telah diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit, Jakarta. Sebelumnya, di DKI Jakarta telah mewajibkan pengembang dalam membangun kawasannya harus mempertimbangkan akses ke angkutan umum berbasis massal (BRT atau KRL). Salah satu contohnya adalah pembangunan kawasan hunian apartemen Kalibata di Jakarta Selatan yang memberikan akses kepada penghuninya langsung ke stasiun Kalibata.
Untuk itu, dalam buku ini akan dijelaskan lebih rinci terkait konsep pengembangan TOD di Jabodetabek dan beberapa studi kasus terkait pengembangan TOD di Mancanegara sebagai upaya memberikan pemahaman lebih bagi kalangan umum maupun kalangan yang beranimo besar terhadap konsep pengembangan Transit Oriented Development (TOD).
Anggota IKAPI
Cetakan Pertama: November 2021
14,8 cm x 21 cm
Jumlah Halaman:
vi+171
ISBN:
978-623-5510-69-9
Additional information
Weight | 1 kg |
---|---|
Dimensions | 14.8 × 25 cm |
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.