Description

BERAKAR PADA BUDAYA LOKAL DI ERA POST MODERN
Kajian Antropologi Teologi Dalam Masyarakat Biboki

Sinopsis:

Kehidupan iman seseorang hendaknya didasari pada sebuah pengalaman nyata supaya bermakna dan tidak hanya sekedar konseptual saja sebab iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman seseorang itu bagaikan pohon yang harus berbuah kebaikan, kebenaran, keadilan, kasih, damai, kegembiraan dan kebahagiaan. Pengalaman akan Yang Ilahi hendaknya menukik artinya perjumpaan yang sungguh menyentuh hati, rasa, pikiran dan bahkan totalitas pribadi manusia. Iman Katolik perlu berakar pada budaya lokal sehingga tidak terjadi sinkretisme, ambiguitas, absurditas dan kekosongan makna dalam praktek keagamaan dan keimanan. Agama dan Tuhan tidak boleh diseret ‘lebih dalam’ oleh pengaruh rasionalisasi dan pragmatism oleh karena itu perlu ada pengaruh dari elemen budaya, mitos, legenda, sage dan dongeng yang merupakan kebijaksanaan lokal yang bisa menjelaskan bagian yang masih kabur dalam hidup manusia seperti jiwa dan roh yang tidak bisa dijawab secara tuntas oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Orang Biboki merasa pentingnya dimensi pembatinan (Internalisasi) iman dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu sekali aspek keserasian (harmoni) dan keseimbangan (equilibrium) dalam kehidupan bersama. Ketika orang berhubungan denga Roh Kudus maka dia akan memiliki kekuatan yang memancarkan cahaya kasih karena Tuhan adalah kasih. Akhirnya dengan berakar pada iman dan budaya lokal maka manusia akan menjadi kuat kokoh, aman, nyaman, damai dan teguh dalam menghadapi dunia post modern yang penuh dengan tantangan, godaan, dan paradoks bahkan kontradiksi karena bercampur-aduknya kesenangan dan ketakutan, kebaikan dan keburukan, kesucian dan kesalehan, keaslian dan kepalsuan, kecintaan dan kebencian, tubuh dan jiwa, Tuhan dan manusia, suci dan profan.

Penulis:
Dr. David Amfotis, B.Th. MA

Anggota IKAPI
Cetakan Pertama: Juli 2022
Ukuran Buku: 15,5 cm x 23 cm
Jumlah Halaman: viii + 320

ISBN:
978-623-419-157-8